Habib Ali Al-Jufri: Bagaimana Menjadi Orang Terdekat kepada Rasulullah?
Bulan Rabiul Awal telah tiba, bulan maulid Nabi Muhammad ﷺ. Di bulan ini Rasulullah ﷺ lahir dan wafat. Beberapa riwayat juga menyebutkan bahwa beliau ﷺ juga hijrah bersama Sahabat Abu Bakar ra. di bulan Rabiul Awal.
Menjadi orang terdekat Rasulullah ﷺ di akhirat kelak tentu menjadi impian semua muslim. Menjadi orang terdekat beliau berarti menjadi kedekatan dengan Kekasihnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tingginya kedudukan orang yang bersama Rasulullah ﷺ dan para nabi ini terdapat dalam firman Allah:
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا
Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS. An-Nisa [4] 69).
Orang-orang yang membersamai Rasulullah ﷺ adalah orang-orang yang mendapat kolega terbaik, tidak akan dihinakan dan mendapat balasan yang tiada banding.
Lantas, bagaimana agar kita dapat menjadi salah satu orang yang membersamai Rasulullah ﷺ?
Habib Ali Al-Jufri mengajarkan kepada kita lima hal yang dapat kita lakukan agar dapat bersama Rasulullah ﷺ di akhirat:
1. Mencintai Rasulullah ﷺ dengan Tulus
Cinta adalah persiapan terbaik untuk menemui Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ lalu bertanya, “Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai seseorang yang mencintai saudaranya karena amalannya, tetapi ia tidak mampu beramal sebanyak saudaranya itu?”
Rasulullah ﷺ kemudian menjawab:
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Seseorang akan bersama orang yang dicintainya (HR. Abu Dawud no. 5127).
Sahabat Anas bin Malik ra. menuturkan “Aku belum pernah melihat para sahabat Rasulullah ﷺ lebih gembira daripada saat mereka mendengar hadis ini.”
2. Banyak Bershalawat untuk Rasulullah ﷺ
Telah sangat banyak hadis dan perkataan ulama yang menjelaskan keutamaan shalawat. Allah bahkan memerintahkan orang-orang beriman untuk bershalawat langsung di dalam Al-Qur’an.
Di antara fadhilah atau keutamaan shalawat adalah semakin mendekatkan kita kepada Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ bersabda:
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
Orang yang paling dekat denganku di hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku (HR. Tirmidzi no. 484).
3. Memperbaiki Akhlak
Memperbaiki akhlak secara kontinu, baik kepada Allah, sesama manusia, maupun kepada sesama makhluk adalah salah satu wasilah mendekatkan diri kepada Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَىَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا
Sungguh orang yang paling aku cintai dan paling dekat kepadaku di hari kiamat di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya (HR. Tirmidzi no. 2018).
4. Mengikuti Rasulullah ﷺ dan Mematuhi Perintahnya
Sebagaimana disebutkan di dalam surat An-Nisa di atas, syarat membersamai orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah adalah dengan taat dan patuh kepada Allah dan Rasulullah ﷺ.
Ketaatan di sini mencakup ketaatan lahir batin. Pada level yang lebih tinggi, ketaatan membuat seseorang tidak lagi memilih-milih antara amalan wajib dan sunnah, ia berusaha melaksanakan semuanya semata-mata karena Allah dan Rasul ﷺ memerintahkan.
5. Menanggung Anak Yatim
Allah dan Rasul-Nya sangat mendorong umat untuk berlomba-lomba menjadi wali atas anak-anak yatim dan membantu menjaga kehidupan mereka hingga usia baligh atau mampu menanggung dirinya sendiri.
Bersamaan dengan itu, orang yang menjadi penanggung anak yatim diperbolehkan menggunakan harta mereka dengan cara yang terbaik, misalnya menggunakannya untuk kebutuhan mereka atau menginvestasikannya untuk kebutuhan sang anak di masa depan.
Pengorbanan yang besar tentu berbuah hasil yang besar. Rasulullah ﷺ mengibaratkan kedekatan para penanggung anak yatim ibarat jari telunjuk dan jari tengah. Beliau ﷺ bersabda:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا, وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى، وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Aku dan pemelihara anak yatim seperti ini. Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, lalu merenggangkan keduanya (HR. Bukhari no. 5304).
Sahabat Santri, dekat dengan Rasulullah ﷺ adalah kunci kedekatan dengan Allah. Jika kita sungguh-sungguh ingin menjadi orang yang berbahagia karena melihat Allah di jannah-Nya, maka mari mulai bertekad untuk melaksanakan amalan di atas.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang diharamkan untuk menjumpai Rasulullah ﷺ di akhirat kelak. Aamiin.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Tantangan Guru Ditengah Majunya Tekhnologi Informasi
Dalam rangka haul Al Maghfurlah K.H Wahab Hasbullah ke 51, pada Sabtu 11 Juli 2022 Kyai Zulfa Musthofa, Wakil Ketua Umum pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan bahwa K.H Wahab
Pengalaman Hidup Menjadi Santri di Pondok Pesantren
Pengalaman hidup menjadi seorang santri memiliki cerita dan kesan tersendiri bagi saya yang pernah tinggal di Pondok Pesantren, pengalaman yang mungkin gak bisa dilupakan semasa hid
Tata Kelola Pesantren Sebagai Khazanah Pondasi Keberhasilan Pendidikan Islam
Pola atau manajemen dari penataan sistem secara baik merupakan aspek terpenting guna menunjang perkembangan dan kemajuan setiap lembaga atau instansi pendidikan, khususnya pada lembaga
Ponpes Diponegoro Rumah Besar Warga NU Sleman, jadi Tempat Acara Manaqib Kubro Jatman Jateng-DIY
Ulama Jateng dan DIY yang tergabung dalam Jam’iyyah Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) Idaroh Wustho berkumpul hari ini (01/10/2022) di Yayasan Pondok Pesantren Pa
Hukum Mengambil Sandal yang Diketemukan di Masjid
Shalat berjamaah di masjid merupakan salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW untuk umatnya, selain pahala yang besar, shalat jamaah di masjid menjadi sarana sosialisasi an